Lokasi Judi Langganan Elite Orba di Pulau Christmas Direkomendasikan Dibuka Lagi

Komite Parlemen untuk Pembangunan Lokasi Utara Australia mereferensikan dibukanya kembali kasino elegan di Pulau Christmas yang pernah dipandang seperti tempat paling memberikan keuntungan di Australia serta jadi ajang judi beberapa elite entrepreneur rezim Orde Baru pada pertengahan tahun 90-an. 
Hasil gambar untuk Pulau Christmas kasino
Pulau Christmas, satu lokasi teritori punya Australia di Samudra Hindia memiliki jarak 1.600 km. dari Barat Laut Australia, tetapi cuma memiliki jarak 300 km. saja dari Pulau Jawa, populer dengan sarana pusat penahanan imigrasi beberapa pelacak suaka, pertambangan fospat, serta tempat migrasi tahunan kepiting merah. 

Tetapi, pada pertengahan tahun 90-an, lokasi ini adalah tempat perjudian favorite golongan elite entrepreneur kaya pada saat rezim Soeharto, yang umumnya terbang langsung dari Jakarta. Fasilitas ini ditutup tahun 1998 saat kritis keuangan menempa Asia yang mengakibatkan penghuni pulau ini menyusut 1/2 jadi tinggal 1.300 orang saja. 

Pada 2004, pemerintah federal menampik permintaan untuk buka kembali kasino itu dengan fakta kedatangan kasino di kuatirkan akan memunculkan efek sosial yang jelek. Tetapi, dalam laporannya yang dikeluarkan Kamis (4/9/2014), Komite Parlemen Commonwealth untuk Pembangunan Lokasi Utara Australia memperingatkan jika Pulau Christmas hadapi hari esok perekonomian yang tidak menentu, terkecuali di daerah itu ditingkatkan industri yang lebih berkepanjangan seperti pariwisata. 

"Komite mereferensikan supaya Pemerintah Australia memiliki komitmen memfasilitasi proses kesepakatan dibukanya kembali kasino di Pulau Christmas," catat laporan itu. "Industri pertambangan atau pekerjaan berkaitan imigrasi tidak dapat tingkatkan perekonomian di lokasi itu, sesaat kasino benar-benar mungkin untuk mainkan peranan dalam usaha mengubah muka perekonomian Pulau Christmas sekarang. 

" Komite yakini pertambangan fosfat di Pulau Christmas mungkin akan bertahan dalam 20 tahun ke depan, tapi pekerjaan penahanan pelacak suaka diyakinkan selalu menyusut. Referensi ini mendapatkan animo dari golongan luas di Pulau Christmas. 

Sekjen Serikat Pekerja di Pulau Christmas sekaligus juga otoritas di lokasi itu, Gordon Thomson, serta mengklaim 90 % masyarakat di Pulau Christmas memberi dukungan saran dihidupkannya kembali sarana perjudian di daerah mereka. 

Arah entrepreneur Jakarta pada tahun 90-an 

Sarana kasino di Pulau Christmas pertama-tama digagas oleh Frank Woodmore, entrepreneur property asal Perth, Australia, pada pertengahan 80-an. "Pada tahun 1981, Pemerintah Indonesia barusan tutup tiga tempat perjudian berizin di negaranya, dengan fakta kedatangan sarana itu tidak sesuai citra warga Indonesia yang sebagian besar Muslim," catat laporan komite. 

"Dengan jarak Jakarta yang cuma satu jam penerbangan saja ke Pulau Christmas, pembangunan kasino serta rumah penginapan alias resort di Pulau Christmas akan memberi tempat unik untuk menarik golongan elite entrepreneur serta penjudi besar asal Indonesia atau lokasi lain di Asia. 

Pasca-dibukanya kasino serta resort itu tahun 1993, jumlahnya wisatawan yang mendatangi Pulau Christmas melompat relevan. Kedatangan kasino langsung mengubah muka perekonomian di Pulau Christmas dengan menegangkan. 

Bila sebelum akhir tahun 80-an Pulau Christmas cuma pulau pertambangan, hampir tidak ada sarana penginapan apapun di pulau ini serta untuk memasukinya harus minta izin pada perusahaan pertambangan yang bekerja di lokasi itu. 

Bidang usaha swasta juga langsung bertambah cepat jadi imbas dari pembukaan resort perjudian di Pulau Christmas pada tahun 1993. Dalam program ABC Four Corner tersingkap pada 2002, Pulau Christmas mengaku jika pembukaan kasino ini mendapatkan suport dari beberapa tokoh berkuasa di Indonesia, terhitung mendiang bekas Presiden Soeharto yang memberi langsung restunya untuk pembukaan kasino itu. "Kasino itu betul-betul bermandikan uang," cerita bekas manager kasino dalam program itu, "Minggu pertama saja kami sukses mengantongi untung sampai 15 juta dollar Australia!" tuturnya. 

Sesudah dua tahun membuka, tertera kasino itu mengantongi untung lebih dari 12 miliar dollar. "Kami sukses mengantongi untung makin banyak dibandingkan kasino mana saja di Australia, saya pernah kerja di beberapa kasino di semua Timur Tengah serta saya belum pernah lihat yang semacam itu!" tuturnya . Untuk sampai Pulau Christmas, faksi kasino sediakan angkutan udara spesial bernama Achilles. Pada tahun 1996 pesawat ini buka service dari Perth, Broome, Singapura, serta Jakarta. Tetapi, tahun 1997, faksi operator hentikan servicenya yang mengakibatkan jumlahnya pengunjung kasino berkurang mencolok. Pada 1998 saat kritis ekonomi menempa beberapa negara di Asia, industri pariwisata ke Pulau Christmas juga hancur. Pemilik kasino jatuh pailit serta pada akhirnya tutup. Laporan komite parlemen tahun 2001 mengatakan, efek ekonomi karena tutupnya kasino ini benar-benar "merusak". 

Popular Posts